Sabtu, 13 Juni 2015

PENGEMBANGAN ILMU BIOLOGI DALAM SUDUT PANDANG FILSAFAT ILMU

PENGEMBANGAN ILMU BIOLOGI DALAM SUDUT PANDANG FILSAFAT ILMU

I.                   PENDAHULUAN
Perkembangan sains tidak terlepas dari perkembangan teknologi, politik ekonomi, sosial dan filsafat di masyarakat.  Dalam kehidupan yang serba modern seperti sekarang ini, dimana manusia seolah mampu menciptakan segalanya dan mampu mengatasi segala permasalahan kehidupannya, memang mutlak tidak terlepas sebagai peran penting yang dimainkan oleh filsafat dan sains yang sudah berkembang sedemikian majunya sebagai hasil pemikiran manusia itu sendiri.   
Sebagai ilmu pengetahuan, biologi yang objek kajiannya tentang makhluk hidup tidak berdiri sendiri melainkan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain, bahkan besar peranannya bila dikaitkan dengan kebutuhan manusia. Biologi modern mampu membuka tabir rahasia alam yang banyak dijumpai dalam alam kehidupan dan sangat berguna bagi kemajuan dan kesejahteraan manusia. Peranan biologi terhadap ilmu-ilmu lain, yaitu biologi sebagai ilmu pengetahuan tentu tidak dapat berdiri sendiri melainkan berhubungan erat dengan ilmu-ilmu lain. Sifat hubungan itu kadangkala biologi merupakan sumber atau bagian terpenting, tapi sering juga berupa pelengkap dalam memahami suatu ilmu pengetahuan.
Sementara filsafat ilmu dewasa ini sangat diperlukan. Ilmu pengetahuan dan teknologi kini sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan perkembangan masyarakat dunia.[1] Oleh karena itu diperlukan suatu inovasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan (biologi) sehingga dapat bermanfaat dan membawa kesejahteraan bagi kehidupan manusia.
II.                RUMUSAN MASALAH

A.    Ilmu Biologi dan bagaimana karakteristiknya?
B.     Apa definisi Filsafat ilmu?
C.     Bagaimana cara mengembangkan Ilmu Biologi dalam sudut pandang filsafat ilmu?

III.             PEMBAHASAN
A.    Ilmu Biologi dan karakteristiknya
1.      Definisi Biologi
Secara etimologi, kata Biologi berasal dari bahasa Yunani yang katanya yaitu: bios yang berarti hidup dan logos yang berarti ilmu atau belajar tentang. Jadi ilmu Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sesuatu yang hidup serta masalah-masalah yang menyangkut hidupnya.
Biologi mempelajari tentang makhluk hidup, bagaimana interaksinya satu sama lain, dan bagaimana interaksinya dengan lingkungan. Karakteristik ilmu Biologi ditentukan oleh objek yang dipelajari dan permasalahan yang dikaji, yaitu tentang makhluk hidup. Kawasan kajian Biologi sangat luas sehingga menggambarkan cabang-cabang ke ilmuan baru dalam Biologi, seperti : Botani, Zoologi, Morfologi, Fisiologi, Histologi, Taksonomi dan lain-lain.
Biologi merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam (IPA). Dalam perkembangan lebih lanjut, Biologi tidak berdiri sendiri, melainkan berhubungan dengan cabang ilmu lainnya seperti Fisika, Kimia, Geologi, dan Astronomi.[2]
Biologi merupakan kedudukan penting amat penting kerena merupakan ilmu yang mendassari berbagai ilmu terapan yang lain. Secara tidak langsung, Biologi juga mempunyai kedudukan yang penting dalam ilmu social ekonomi, geografi dan pertahanan semesta.
2.      Karakteristik biologi sebagai ilmu
Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang serba ingin tahu. Mengembangkan ilmu pengetahuan tidak harus berawal dari nol, melainkan bisa dari hasil penelitian orang lain asal sesuai dengan karakteristik sains itu sendiri. Biologi yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya.

Adapun karakteristik biologi sebagai ilmu yaitu:
-          Obyek kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera
-          Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata)
-          Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku
-          Menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum. Bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan khusus.
-          Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku (subyektif) Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun diberlakukan.

B.     Definisi Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu adalah merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu.[3] Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.
Filsafat ilmu pengetahuan lebih luas dari sekedar sejarah ilmu pengetahuan. Sejarah ilmu pengetahuan berguna untuk memahami proses penemuan berbagai macam hal di dalam ilmu pengetahuan. Secara umum, filsafat ilmu pengetahuan adalah upaya untuk memahami makna, metode, struktur logis dari ilmu pengetahuan, termasuk juga di dalamnya kriteria-kriteria ilmu pengetahuan, hukum-hukum, dan teori-teori di dalam ilmu pengetahuan.[4]
Dalam filsafat pengetahuan dibahas mengenai ilmu pengetahuan dan hakikatnya, sekaligus relevansinya dengan dunia kehidupan sehari-hari. Dalam filsafat sains dibahas alam dan segala fenomenanya dan dilanjutkan dengan pencarian akan makna fundamental dari gejala alam tersebut. Relevansi filsafat ilmu pengetahuan terhadap perkembangan ilmu sangat tinggi dalam membantu menyadari tiap langkah yng diambil. Hal ini disebabkan karena filsafat masih mempunyai persamaan-persamaan mendasar dan dekat dengan ilmu lainnya, serta sifatnya selalu menumbuhkan sikap bertanya dan reflektif. Refleksi alam senantiasa dibutuhkan untuk memahami apa yang sedang terjadi, atau dalam hal melihat pola sejarah dan membuat prediksi ke depan mengenai suatu objek tertentu.[5]
C.     Cara mengembangkan ilmu biologi dalam sudut pandang filsafat ilmu
Filsafat telah menjadi moyang dari suatu ilmu pengetahuan modren. Berfilsafat berarti senantiasa mencoba menemukan suatu kebenaran dengan melihat jauh ke dalam dari sesuatu. Dengan mengandalkan penalaran yang mendalam dan mengakar kuat ke dasar, maka berfilsafat bukanlah hanya sebuah aktivitas, namun lebih kepada sebuah analisis konseptual, yaitu berpikir tentang pikiran lewat refleksi. Relevansi filsafat ilmu terhadap perkembangan  ilmu pengetahuan sangat tinggi dalam membantu menyadari tiap langkah yang diambil. Hal ini karena filsafat masih mempunyai persamaan mendasar dan dekat dengan ilmu lainnya, serta sifatnya selalu menumbuhkan sikap bertanya dan reflektif. [6]
Biologi sendiri sebagai sebuah  ilmu juga merupakan hasil pemikiran yang mendalam dari filsafat yang kemudian setelah mengalami pembuktian empirik dan komprehensif, didapatlah biologi itu sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang dapat diamati, diukur dan dipertanggungjawabkan kebenaranya sampai pada batas waktu tertentu. Biologi mengalami perkembangan yang pesat berkat penemuan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip fisika. Misalnya penemuan mikroskop oleh Antony Van Leewenhoek pada abad 17 membuka cakrawala untul mempelajari dan melakukan penelitian terhadap makhluk hidup sampai sekarang.
Perkembangan yang semakin pesat ini , sifat keingintahuan manusia semakin berkembang pula, maka perlu ada upaya/cara untuk mengembangkan ilmu biologi. Hal ini dilakukan dengan  mempelajari, mengadakan pengamatan dan penyelidikan  serta menumbuhkan Sikap ilmiah (Merupakan sikap yang harus dimiliki untuk berlaku obbyektif dan jujur saat mengumpulkan dan menganalisa Data). Dan Proses ilmiah (Merupakan perangkat ketrampilan kompleks yang digunakan dalam melakukan kerja ilmiah) untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya tentang makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan serta alam sekitarnya, sehingga biologi sebagai ilmu sangat berperanan penting bagi kehidupan manusia untuk mengetahui lebih banyak mengenai diri kita dan mengenai lingkungan kehidupan kita, baik secara timbal balik maupun secara langsung tentang semua aspek kehidupan. Adapun timbal balik itu yang peran dalam kehidupan kita memberikan dampak negatif dan dampak positif. Dampak positif atau manfaatnya yaitu (1) Manusia sadar terhadap hidup dan kehidupan dalam lingkungan, (2) Diciptakan bibit unggul yang ramah lingkungan, (3) pemanfaatan mikroorganisme dalam segala bidang. Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan yaitu (1) Mengeksploitasi SDA dengan sembarangan, (2) Penggunaan bibit unggul dan pestisida berlebihan yang akan berdampak pada biodeversitas, (3) Penggunaan senjata biologi yang mematikan, yang akan merusak lingkungan biotik maupun abiotik.
            Ilmu biologi cenderung menjadi sangat spesifik dan mendalam kalau ditekuni dengan sungguh-sungguh. Pendekatan ilmu biologi lebih deskriptif dan sifatnya lebih mendetail per bagian, sedangkan filsafat lebih mementingkan makna komprehensifnya, dan bukan deskripsinya. Agar dapat melihat realitas secara komprehensif, maka ilmu pengetahuan (sains) memerlukan filsafat kembali. Jadi terdapat hubungan timbal balik di sini. Ilmu dari sains (biologi) itu sendiri akan membantu daya kerja filsafat. Dan filsafat juga membantu ilmu pengetahuan agar berkembang ke arah yang benar sekaligus mencegah penyalahgunaan ilmu biologi yang berakibat bencana bagi manusia sendiri.
Oleh karena itu, kemajuan biologi yang pesat harus dikembangkan dengan cara sering melakukan penelitian ilmiah yang diimbangi dengan cara berfikir filsafat serta dilandasi iman dan takwa, supaya dihasilkan penemuan/teori yang bermanfaat dan tidak disalahgunakan.
IV.             SIMPULAN
Biologi mempelajari tentang makhluk hidup, bagaimana interaksinya satu sama lain, dan bagaimana interaksinya dengan lingkungan. Karakteristik ilmu Biologi ditentukan oleh objek yang dipelajari dan permasalahan yang dikaji, yaitu tentang makhluk hidup.
Filsafat ilmu adalah merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu.[7] Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial.
Perkembangan yang semakin pesat ini , sifat keingintahuan manusia semakin berkembang pula, maka perlu ada upaya/cara untuk mengembangkan ilmu biologi. Hal ini dilakukan dengan  mempelajari, mengadakan pengamatan dan penyelidikan secara ilmiah agar didapatkan teori/produk biologi yang berguna bagi kehidupan manusia.

V.                PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami susun, tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk pembuatan makalah-makalah selanjutnya, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Amin.




[1] Mulyadi kartanegara,2002, Filsafat dan Metodologi Ilmu dalam Islam,Bandung: Mizan, hal. 40
[2] Campbell, Reece, 2010. Biologi Jilid 1, Jakarta: Penerbit Erlangga, hal. 22
[3] Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Halaman 20
[4] Wattimena, Reza A.A, (2008), Filsafat dan Sains; Sebuah Pengantar, Jakarta: PT Grasindo.
[5]Walujo, Djoko Adi, (2008), Filsafat dan Ilmu, http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-
[6] Muhammad Naquib, 1995, terjemahan Islam and The Philosophy of Science, Bandung: Mizan, hal. 28
[7] Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Halaman 20

mudskipper jumping

b-vert2
ikan Boleophthalmus boddarti meloncat-loncat keatas di lumpur. Ini merupakan aktifitas yang jarang dijumpai. Ikan ini meloncat dengan cara membelokkan bagian kaudalnya untuk mengangkat tubuh keatas lalu berpijak di lumpur untuk mendorong tubuhnya sehingga bisa naik dan lompat keatas. Perilaku ini merupakan perilaku untuk menunjukkan dan menarik lawan jenis (showing behaviour).