PENGEMBANGAN ILMU BIOLOGI DALAM SUDUT PANDANG FILSAFAT ILMU
I.
PENDAHULUAN
Perkembangan
sains tidak terlepas dari perkembangan teknologi, politik ekonomi, sosial dan
filsafat di masyarakat. Dalam kehidupan yang serba modern seperti sekarang ini, dimana manusia
seolah mampu menciptakan segalanya dan mampu mengatasi segala permasalahan
kehidupannya, memang mutlak tidak terlepas sebagai peran penting yang dimainkan
oleh filsafat dan sains yang sudah berkembang sedemikian majunya sebagai hasil
pemikiran manusia itu sendiri.
Sebagai ilmu
pengetahuan, biologi yang objek kajiannya tentang makhluk hidup tidak berdiri
sendiri melainkan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain,
bahkan besar peranannya bila dikaitkan dengan kebutuhan manusia. Biologi modern
mampu membuka tabir rahasia alam yang banyak dijumpai dalam alam kehidupan dan
sangat berguna bagi kemajuan dan kesejahteraan manusia. Peranan biologi
terhadap ilmu-ilmu lain, yaitu biologi sebagai ilmu pengetahuan tentu tidak
dapat berdiri sendiri melainkan berhubungan erat dengan ilmu-ilmu lain. Sifat
hubungan itu kadangkala biologi merupakan sumber atau bagian terpenting, tapi
sering juga berupa pelengkap dalam memahami suatu ilmu pengetahuan.
Sementara
filsafat ilmu dewasa ini sangat diperlukan. Ilmu pengetahuan dan teknologi kini
sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan perkembangan masyarakat dunia.
Oleh karena itu diperlukan suatu inovasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
(biologi) sehingga dapat bermanfaat dan membawa kesejahteraan bagi kehidupan
manusia.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Ilmu Biologi
dan bagaimana karakteristiknya?
B.
Apa definisi
Filsafat ilmu?
C.
Bagaimana cara
mengembangkan Ilmu Biologi dalam sudut pandang filsafat ilmu?
III.
PEMBAHASAN
A.
Ilmu Biologi
dan karakteristiknya
1.
Definisi
Biologi
Secara etimologi, kata Biologi berasal dari bahasa Yunani yang
katanya yaitu: bios yang berarti hidup dan logos yang berarti
ilmu atau belajar tentang. Jadi ilmu Biologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang sesuatu yang hidup serta masalah-masalah yang menyangkut hidupnya.
Biologi mempelajari tentang makhluk hidup, bagaimana interaksinya
satu sama lain, dan bagaimana interaksinya dengan lingkungan. Karakteristik
ilmu Biologi ditentukan oleh objek yang dipelajari dan permasalahan yang
dikaji, yaitu tentang makhluk hidup. Kawasan kajian Biologi sangat luas
sehingga menggambarkan cabang-cabang ke ilmuan baru dalam Biologi, seperti :
Botani, Zoologi, Morfologi, Fisiologi, Histologi, Taksonomi dan lain-lain.
Biologi merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam
(IPA). Dalam perkembangan lebih lanjut, Biologi tidak berdiri sendiri,
melainkan berhubungan dengan cabang ilmu lainnya seperti Fisika, Kimia,
Geologi, dan Astronomi.
Biologi merupakan kedudukan penting amat penting kerena merupakan
ilmu yang mendassari berbagai ilmu terapan yang lain. Secara tidak langsung,
Biologi juga mempunyai kedudukan yang penting dalam ilmu social ekonomi,
geografi dan pertahanan semesta.
2. Karakteristik biologi sebagai ilmu
Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia
yang serba ingin tahu. Mengembangkan ilmu pengetahuan tidak harus berawal dari
nol, melainkan bisa dari hasil penelitian orang lain asal sesuai dengan
karakteristik sains itu sendiri. Biologi yang memiliki karakteristik yang sama
dengan ilmu sains lainnya.
Adapun karakteristik biologi sebagai ilmu
yaitu:
-
Obyek kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera
-
Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata)
-
Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku
-
Menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat deduktif artinya berfikir
dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang
berlaku umum. Bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari
hal-hal yang umum menjadi ketentuan khusus.
-
Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan
pelaku (subyektif) Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun
diberlakukan.
B.
Definisi
Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu adalah merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu.
Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu,
yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini,
filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan
masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat
disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu
dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi;
cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan
metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan
kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan
terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.
Filsafat ilmu pengetahuan lebih luas dari
sekedar sejarah ilmu pengetahuan. Sejarah ilmu pengetahuan berguna untuk
memahami proses penemuan berbagai macam hal di dalam ilmu pengetahuan. Secara
umum, filsafat ilmu pengetahuan adalah upaya untuk memahami makna, metode,
struktur logis dari ilmu pengetahuan, termasuk juga di dalamnya
kriteria-kriteria ilmu pengetahuan, hukum-hukum, dan teori-teori di dalam ilmu
pengetahuan.
Dalam filsafat pengetahuan dibahas mengenai
ilmu pengetahuan dan hakikatnya, sekaligus relevansinya dengan dunia kehidupan
sehari-hari. Dalam filsafat sains dibahas alam dan segala fenomenanya dan
dilanjutkan dengan pencarian akan makna fundamental dari gejala alam tersebut.
Relevansi filsafat ilmu pengetahuan terhadap perkembangan ilmu sangat tinggi
dalam membantu menyadari tiap langkah yng diambil. Hal ini disebabkan karena
filsafat masih mempunyai persamaan-persamaan mendasar dan dekat dengan ilmu
lainnya, serta sifatnya selalu menumbuhkan sikap bertanya dan reflektif. Refleksi
alam senantiasa dibutuhkan untuk memahami apa yang sedang terjadi, atau dalam
hal melihat pola sejarah dan membuat prediksi ke depan mengenai suatu objek
tertentu.
C.
Cara mengembangkan ilmu biologi dalam sudut
pandang filsafat ilmu
Filsafat telah menjadi moyang dari suatu ilmu
pengetahuan modren. Berfilsafat berarti senantiasa mencoba menemukan suatu
kebenaran dengan melihat jauh ke dalam dari sesuatu. Dengan mengandalkan
penalaran yang mendalam dan mengakar kuat ke dasar, maka berfilsafat bukanlah
hanya sebuah aktivitas, namun lebih kepada sebuah analisis konseptual, yaitu
berpikir tentang pikiran lewat refleksi. Relevansi filsafat ilmu terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan sangat tinggi dalam membantu menyadari tiap
langkah yang diambil. Hal ini karena filsafat masih mempunyai persamaan
mendasar dan dekat dengan ilmu lainnya, serta sifatnya selalu menumbuhkan sikap
bertanya dan reflektif.
Biologi sendiri sebagai sebuah ilmu juga
merupakan hasil pemikiran yang mendalam dari filsafat yang kemudian setelah
mengalami pembuktian empirik dan komprehensif, didapatlah biologi itu sebagai
sebuah ilmu pengetahuan yang dapat diamati, diukur dan dipertanggungjawabkan
kebenaranya sampai pada batas waktu tertentu. Biologi mengalami perkembangan
yang pesat berkat penemuan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip fisika.
Misalnya penemuan mikroskop oleh Antony Van Leewenhoek pada abad 17 membuka
cakrawala untul mempelajari dan melakukan penelitian terhadap makhluk hidup
sampai sekarang.
Perkembangan yang semakin pesat ini , sifat keingintahuan manusia
semakin berkembang pula, maka perlu ada upaya/cara untuk mengembangkan ilmu
biologi. Hal ini dilakukan dengan mempelajari, mengadakan pengamatan dan
penyelidikan serta menumbuhkan Sikap ilmiah (Merupakan sikap yang harus dimiliki
untuk berlaku obbyektif dan jujur saat mengumpulkan dan menganalisa Data). Dan
Proses ilmiah (Merupakan perangkat ketrampilan kompleks yang digunakan dalam
melakukan kerja ilmiah) untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya tentang
makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan serta alam sekitarnya,
sehingga biologi sebagai ilmu sangat berperanan penting bagi kehidupan manusia
untuk mengetahui lebih banyak mengenai diri kita dan mengenai lingkungan
kehidupan kita, baik secara timbal balik maupun secara langsung tentang semua
aspek kehidupan. Adapun timbal balik itu yang peran dalam kehidupan kita
memberikan dampak negatif dan dampak positif. Dampak positif atau manfaatnya
yaitu (1) Manusia sadar terhadap hidup dan kehidupan dalam lingkungan, (2)
Diciptakan bibit unggul yang ramah lingkungan, (3) pemanfaatan mikroorganisme
dalam segala bidang. Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan yaitu (1)
Mengeksploitasi SDA dengan sembarangan, (2) Penggunaan bibit unggul dan
pestisida berlebihan yang akan berdampak pada biodeversitas, (3) Penggunaan
senjata biologi yang mematikan, yang akan merusak lingkungan biotik maupun
abiotik.
Ilmu biologi cenderung menjadi
sangat spesifik dan mendalam kalau ditekuni dengan sungguh-sungguh. Pendekatan
ilmu biologi lebih deskriptif dan sifatnya lebih mendetail per bagian,
sedangkan filsafat lebih mementingkan makna komprehensifnya, dan bukan
deskripsinya. Agar dapat melihat realitas secara komprehensif, maka ilmu
pengetahuan (sains) memerlukan filsafat kembali. Jadi terdapat hubungan timbal
balik di sini. Ilmu dari sains (biologi) itu sendiri akan membantu daya kerja
filsafat. Dan filsafat juga membantu ilmu pengetahuan agar berkembang ke arah
yang benar sekaligus mencegah penyalahgunaan ilmu biologi yang berakibat
bencana bagi manusia sendiri.
Oleh karena
itu, kemajuan biologi yang pesat harus dikembangkan dengan cara sering
melakukan penelitian ilmiah yang diimbangi dengan cara berfikir filsafat serta
dilandasi iman dan takwa, supaya dihasilkan penemuan/teori yang bermanfaat dan
tidak disalahgunakan.
IV.
SIMPULAN
Biologi mempelajari tentang makhluk hidup, bagaimana interaksinya
satu sama lain, dan bagaimana interaksinya dengan lingkungan. Karakteristik
ilmu Biologi ditentukan oleh objek yang dipelajari dan permasalahan yang
dikaji, yaitu tentang makhluk hidup.
Filsafat ilmu adalah merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu.
Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu,
yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial.
Perkembangan yang semakin pesat ini , sifat keingintahuan manusia
semakin berkembang pula, maka perlu ada upaya/cara untuk mengembangkan ilmu
biologi. Hal ini dilakukan dengan
mempelajari, mengadakan pengamatan dan penyelidikan secara ilmiah agar
didapatkan teori/produk biologi yang berguna bagi kehidupan manusia.
V.
PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami susun, tentunya masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan untuk pembuatan makalah-makalah selanjutnya, semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua. Amin.
Wattimena,
Reza A.A, (2008), Filsafat dan Sains; Sebuah Pengantar, Jakarta: PT
Grasindo.
Walujo, Djoko Adi, (2008), Filsafat dan Ilmu,
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-